Seminar Nasional HIMANIKA FT UNY mengusung tema Era Baru Society 5.0 Siapkah Kita?

Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatika mengusung tema “Era Baru Society 5.0 Siapkah Kita?”. Seminar Nasional ini dilaksanakan secara daring menggunakan media ZOOM pada tanggal 26 September 2020 pukul 08.30 WIB kemarin dihadiri oleh jajaran birokrasi FT UNY diantaranya Dekan FT UNY Bpk. Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. serta Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatika Bpk. Handaru Jati, ST.,M.M.,M.T.,Ph.D dan lainnya.

Seminar Nasional kali ini dibawakan oleh dua pemateri Wakil Sekretaris Jendral 1 Bidang External APTIKOM, Dr. Nina Kurnia Hikmawati, SE.,MM. dan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, KEMENDIKBUD Prof. Aris Junaidi, Ph.D. yang dimoderatori oleh Bayu Septian mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika 17, Ketua BEM KM UNY.

Dr. Nina Kurnia memberikan penjelasan sebagai berikut: science dan teknologi yang mengalami perubahan semakin maju hingga saat ini, dengan sangat cepat. Teknologi pada saat ini merubah peradaban bangsa dari local ke bangsa dan dunia. Course culture dari Negara Jepang memiliki kemajuan teknologi dengan sangat baik dan saat ini banyak industri-industri di dunia sudah banyak menggunakan teknologi sebagai membantu kinerja manusia 5.0 diciptakan oleh jepang yaitu suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan mengumpulkan banyak informasi yang berpusat pada internet.

Lebih lanjut saat ini terdapat 8 teknologi penting yang berdampak besar pada bisnis dengan sistematis algoritma, IoT, 3R Printing, Robotic, Virtual Reality, Blockchain, Augmented Reality. Muncul banyak berbagai teknologi yang meningkatkan sisi teknologi pada perkembangan hingga saat ini. Dan saat ini peran manusia sudah digantikan oleh mesin/robot/AI. Profesi yang akan banyak muncul karena perkembangan yang meningkat dengan cepat. Indonesia memiliki banyak kegiatan ekonomi yang bisa ditingkatkan serta perlu peningkatan sistem ekonomi Indonesia dengan perkembangan teknologi society 5.0 dengan baik. Meningkatkan kemanfaatan pelaku industri perumahan untuk meningkatkan perekonomian, dengan membangun sistem bisnis informasi pada Era Society 5.0 serta mengembangkan fungsi system dan bisnis intelligence. Bangun Pusat Perkembangan dengan persiapan serta take off dan berkontribusi dalam perkembangan teknologi. Untuk mempersiapkan teknologi pada Era Society 5.0 dengan memperkuat dan membangun literasi data, literasi teknologi, literasi manusia, pembelajaran sepanjangan hayat.

Pemateri selanjutnya pemaparan dari Prof. Aris Junaidi, Ph.D. menguraikan filosofi kebijakan Pendidikan Nasional memiliki kebijakan baru di kampus merdeka yang dapat meningkatkan pendidikan pada Era Society 5.0. Tantangan peradaban pada perkembangan society 5.0 dan industri 4.0 yang sejalan dalam banyak perkembangan dalam berbagai bidang. Kita mengenal banyak sekali smart teknologi, diantaranya adalah agriculture, knowledge, dan industry. Tantangan society 5.0 membutuhkan penggerak yang bisa menciptakan lapangan kerja dengan aktivisial kinerja yang baik sesuai dengan perkembangan teknologi pada Era Society 5.0.

“Pada Era Society 5.0, sangat diharuskan untuk mengembangkan cara bagaimana kita bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, dengan adanya Covid-19 ini membantu kita untuk lebih mudah dalam beradaptasi.” terang Prof. Aris Junaidi.

Lebih lanjut kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa abad 21 memiliki banyak hal, diantaranya Literasi Data, yaitu computational thinking, creative, critical thinking, collaboration, communication, dan compression. Sehingga pada Era kali ini kita meningkatkan investasi dalam lapangan kerja dan pendidikan untuk melaraskan perkembangan teknologi. Kemendikbud menerjemahkan bahwa belajar selama hayat, jadi bisa belajar dalam hal apapun dan ketika apapun.

PJJ atau Penyelenggara Pembelajaran Jarak Jauh, dengan situs pembelajaran jarak jauh untuk mempelajari melalui modul dan mendorong siswa untuk bisa lebih mengekspos banyak hal pembelajaran dimanapun sesuai dengan materi pembelajaran yang dipelajari. Model of ICE-Institute dapat melakukan proses pembelajaran daring yang dibuka pada tahun depan, dan mahasiswa dapat belajar secara fleksibel dimanapun dan kapanpun.